Pesawat Trigana Air Berjenis ATR-42/300 Jatuh Antara Jayapura ke Oksibil dan Menewaskan 49 Penumpang

Jayapura, SUARA KAIDO -- Pesawat Trigana Air berjenis ATR-42/300 dengan nomor penerbangan IL-267 jurusan Jayapura-Oksibil hilang kontak pada pukul 14.55 WIT.

KNPB PRD Timika Akan Selenggarakan Pameran Lintas Bangsa

Timika, SUARA KAIDO -- Komite Nasional Papua Barat (KNPB) dan Parlemen Rakyat Daerah (PRD) Wilayah Mimika serukan akan selenggarakan Pameran Lintas Bangsa (PLB)

Persipura Ajukan Gugatan Clash Action Terhadap Menpora

Jakarta, SUARA KAIDO. Klub profesional sekelas Persipura Jayapura harus gagal tampil di ajang bergensi tingkat asia yakni AFC CUP .

SOLIDARITAS UNTUK PENGUNGSI ROHINGYA

Sydney (Australia), SUARA KAIDO, Pada tanggal 7 Juni 2015,Indonesian Solidarity.

Perpanjangan Izin Operasional PT.Freeport Rawan Penyelundupan Hukum

Jakarta,SUARA KAIDO. Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia, Hikmahanto Juwana, mengkritisi perubahan status perizinan PT Freeport Indonesia sebagai sebuah bentuk penyelundupan hukum

Minggu, 23 Agustus 2015

Harapan Ferdinand Dogopia Sebagai Ketua Sanggar Emawa Kabupaten Paniai

Foto: Ferdinanad Dogopia SE

Jakarta, SUARA KAIDO -- Pemilik sanggar Emawa Ferdinand Dogopia sangar berharap kepada Pemerintah Kabupaten Paniai agar lebih serius memberikan dukungan terhadap pengembangan kesenian yang bermotif kebudayan Suku Mee.Melalui Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata agar membuat sebuah program yang bersifat keberlanjutan. hal ini diungkapkan kepada Suara kaido pada hari Sabtu 22 Agustus di wisma Matoa Jakarta.

Menurutnya untuk saat ini dikabupaten Paniai peralatannya masih dibilang belum lengkap, dan sumber-sumber yang dapat dipercaya mengenai budaya suku Mee pun harus digali. pencarian kebudayaa suku Mee harus melalui wawancara atau kumpul bersama dengan orang tua dikampung yang benar-banar mengerti budaya. Tindakan tersebut harus dilakukan sekarang, sebab jika tidak, maka orang tua yang kita harapkan sebagai sumber, karena usia yang tua maka akan meninggal. Hal ini tentu kita tidak bisa dapat sumber informasi budaya yang sebenarnya.

Lebih Lanjut, Dogopia berharap kepada Ketua Dewan adat Paniai agar membangun kordinasi kepada Pemerintah daerah untuk membicarakan hal ini. budaya perluh dipagari dengan aturan agar orang lain tidak lagi mencuri hasil budaya yang kita hasilkan. Agar semua itu tersecapai maka dilakukan masyawara adat secara menyeluruh yang sifatnya dan dapat dirasakan oleh masyarakat dan Pemerintah.

Jadi harapan Kedepannya yakni: Pertama, Dewan Adat Paniai harus berperan aktif dalam hal membicarakan hasil-hasil berkaitan pembangunan sanggar yang lebih baik. Kedua, agar nilai budaya dapat dipertahankan, maka harus ada proteksi dan pemberdayaan masyarakat yang baik oleh Pemerintah daera paniai. Ketiga, kebuadayaan yang ada perluh di kreasikan agar dapat menarik masyarakat lain diluar.

Marthen Yeimo (SK)

 



Kabupaten Paniai Berpartisipasi Dalam Tari Parade Nusantara Ke-34 Se-Indonesia

Peserta Tari Kabuapten Paniai/SK


Jakarta, SUARA KAIDO -- Kabupaten Paniai mewakili Provinsi Papua mengikuti " Tari Parade Nusantara", acara ini diselenggarakan pada hari Sabtu 22 Agustus 2015 di Gedung Pertunjukan Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta.

acara ini di ikuti oleh seluruh peserta yang mewakili setiap Provinsi di seluruh Indonesia. sesuai dengan Pantauan Suara Kaido acara ini berjalan sangat seru dan meriah. adapun berbagai gerakan yang dipertunjukan dalam acara ini. diantara semua pertunjukan yang paling unik adalah dari Paniai yang memwakili Provinsi Papua.

banyak penonton yang berdatangan mulai dari penduduk Indonesia sendiri hingga penduduk Asing ( Bule). dari sekian banyak penonton yang datang, ternyata orang bule lebih suku budaya Papua sebab kata mereka budaya Papua itu unik, sehingga banyak yang minta foto bersama.

Ferdinand Dogopia,selaku ketua tari sekaligus ketua sanggar "EMAWA" mengatakan dirinya sangat bangga sebab dapat berpartisipasi dan juga dapat mewakili Tanah Papua untuk berkreasi disini.sebab dengan acara ini orang dapat melihat tarian suku Mee yang menghibur banyak orang dan yang lebih penting kreasi baru yang inovatif tanpa menghilang keaslian budaya.

lebih lanjut Dogopia sangat bangga kepada rekan-rekannya yang telah bekerja keras sehingga dapat memberikan pertunjukan yang terbaik diatas panggung ini.tak lupa ia juga berterima kasih kepada Dinas Kebudayaab Dan Pariwisata Kabupaten Paniai yang telah lobih hingga dapat tampil di event nasional. kalau bisa kami juga ingin tampil di event Internasional kedepannya, demikian ujarnya.

Marthen Yeimo (SK)

Selasa, 18 Agustus 2015

KNPB PRD Timika Akan Selenggarakan Pameran Lintas Bangsa

KNPB PRD TIMIKA
 Timika, SUARA KAIDO -- Komite Nasional Papua Barat (KNPB) dan Parlemen Rakyat Daerah (PRD) Wilayah Mimika serukan akan selenggarakan Pameran Lintas Bangsa (PLB), terkait dengan pertama Menolak awal rancangan pemusnahan bagi Bangsa Papua pada tanggal 15 Agustus 1962. Kedua, Menyatakan bahwa Papua bukan Indonesia dan Indonesia bukan Papua sesuai Deklarasi Negara RI 17 Agustus 1945. Dan ketiga Mendukung Pimpinan PIF yang mendukung dalam 3 (tiga) isu utama bagi Bangsa Papua.

Hal tersebut, disampaikan dalam seruan aksi pameran lintas bangsa,dalam seruan panitia kordinator lapangan Sem Ukago, menyatakan bahwa beberapa hari lalu kita mengaksikan dan memperingati awal rancangan pembunuhan bagi bangsa Papua yaitu lahirnya Perjanjian New York 15 Agustus 1962 yang menjadi panduan pelaksanaan Pepera 1969. genap 53 tahun Indonesia menginvasi Papua, merupakan bukti nyata konspirasi internasional yang membawa malapetaka ke Tanah Papua.

“Kami tidak akan berdiam diri dan akan terus melawan sampai Indonesia kembali ke tanah asal mereka. Papua bukan Indonesia dan Indonesia bukan Papua. Kita tetap berbeda sampai kapanpun.

Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 dan sejarah itu tidak ada orang Papua Barat yang terlibat atau menyatakan sikap untuk mempersiapkan kemerdekaan Indonesia yang diproklamasikan 17 Agustus 1945.

Papua Barat dalam kemerdekaan Indonesia dinyatakan oleh Mohammad Hatta dalam pertemuan antara wakil-wakil Indonesia dan penguasa perang Jepang di Saigon Vietnam, tanggal 12 Agustus 1945. Saat itu Mohammad Hatta menegaskan bahwa "bangsa Papua adalah ras Negroid, bangsa Melanesia, maka biarlah bangsa Papua menentukan nasibnya sendiri”.

Sementara Soekarno mengemukakan bahwa bangsa Papua masih primitive sehingga tidak perlu dikaitkan dengan kemerdekaan bangsa Indonesia. Hal yang sama pernah dikemukakan Hatta dalam salah satu persidangan BPUPKI bulan Juli 1945. Ketika Indonesia diproklamasikan, daerah Indonesia yang masuk dalam proklamasi tersebut adalah Indonesia yang masuk dalam kekuasaan Hindia Belanda, yaitu “Dari Sabang Sampai Amboina”.

Tidak termasuk kekuasaan Nederland Nieuw-Guinea (Papua Barat). Karena itu pernyataan berdirinya Negara Indonesia adalah Negara Indonesia yang batas kekuasaan wilayahnya dari Sabang sampai Amboina tanpa Papua Barat.

Kemudian Ketua Parlemen Rakyat Daerah Mimika, Abihut Degei, juga membenarkan dan mendukung kegiatan pameran lintas bangsa tersebut. pada minggu (16/08/2015).

lanjut Abihut, dalam kegiatan nanti kita akan melakukan pameran diantaranya yaitu, pameran stiker, pameran anyaman noken asli, pameran gelang, pameran kalung, penjualan CD-DVD perjuangan papua, penjualan makanan ringan, pentas karoke lagu-lagu Papua, tambahnya.

Untuk pelaksanan kegiatan pameran lintas bangsa akan diselenggarakan pada kamis 20 Agustus 2015, tempat kantor PRD/KNPB wilayah Bomberay Timika, Papua
.
 Daud/SK

Minggu, 16 Agustus 2015

Pesawat Trigana Air Berjenis ATR-42/300 Jatuh Antara Jayapura ke Oksibil dan Menewaskan 49 Penumpang

Pesawat Trigana Air

Jayapura, SUARA KAIDO -- Pesawat Trigana Air berjenis ATR-42/300 dengan nomor penerbangan IL-267 jurusan Jayapura-Oksibil hilang kontak pada pukul 14.55 WIT.

Pesawat itu membawa sebanyak 49 penumpang, terdiri dari 44 dewasa, tiga anak-anak, dan dua bayi. Pesawat dipiloti Kapten Hasanudin, kopilot Aryadin, mekanik Mario, serta pramugari Ika dan Dita.

Berikut kronologis hilangnya pesawat bernomor registrasi PK-YRN itu:

- Pukul 14.22 WIT pesawat take off dari Bandara Sentani, Jayapura, Papua, tujuan Oksibil dengan ETA oksibil 15.04 WIT.
- Pukul 15.00 WIT tower Bandara Oksibil menghubungi pesawat, namun tidak ada jawaban.
- Pukul 15.30 WIT, pesawat ATR PK YRR yang dipiloti Agus terbang menuju lokasi sekitar hilangnya kontak pesawat.
- Pukul 17.25 WIT pesawat PK-YRR mendarat di Bandara Sentani tanpa hasil karena cuaca di daerah Abmisibil sudah gelap.

Hilang kontak pesawat terjadi saat pesawat diperkirakan berada di sekitar Ambisibil-Bape. Di Bandara Oksibil tidak ada Stasiun Meteorologi, sehingga cuaca hanya bisa disampaikan visual lewat orang yang bertugas di menara bandara itu.

"Saat ini sedang dilaksanakan koordinasi dan persiapan oleh personel Basarnas Kabupaten Jayapura untuk proses evakuasi esok hari," kata Kepala Pusat Komunikasi Kementerian Perhubungan, J.A. Barata.

Berikut daftar nama pengawak dan penumpang pesawat Trigana Air berjenis ATR-42/300 dengan nomor IL 257 yang hilang di oksibil Papua:

Lima kru pesawat:
Pilot: Hasanudin
Kopilot: Ariadin F
Tehnik. : Mario
Pramugari : Ika N
Dita A

Penumpang:
1. Endah Mustika sari Mrs
2. La boni Mr:
3. Yulita Kalakmabin mrs
4. Manuella Uropmabin miss
5. Markus Kalakmabin mr
6. Oskar Mangonto me
7. Menakem Mote me
8. Yosia Mote me
9. Agustinus Luarmase mr
10. Dewa Putu Raka mr
11. MN Aragae mr
12.Yustinus Hurulean mr
13. La ode M mr
14. Wa Ode Suriana mrs
15. Yohanis Kiabra mr
16. Yunus Setamanggi mr
17. Supriyani mrs
18. Pariem mrs
19. Ardono/Hikmad mr
20. Yundriadi mrs
21. Susilo mr,
22. Utopdana Hosea mr.
23. Asirun mr,
24. Amran mstr
25. Musvia mrs
26. Wengdepen Bamulki mr
27. Esap Aruman mr
28. Piter mr
29. Surya mr
30. Thenus Babingga mr
31. Natikonop Ireneus mr
32. Marusaha Sitorus mr
33. Armaita ms
34. Epi Ardi mrs
35. Eki Kimki mr
36. Kepi Deal mr
37. Petrus Tekege mr
38. Kasipmabin Engel Bertus mr
39. Milka Kakyarmabin mrs
40. Ewelin Uropmabin. Mr
41. Theo Stiben Kalakmabin mr
42. Yusran mr
43. Egenio Dilam. Ms
44. Emilia Gobay mrs.
45. Ronald Dilam mr
46. Alimdam Yawan mr
47. Methodius DK mstr
48. Marselino dk mstr
49. Valerin mstr

Penerbangan seharusnya ditempuh 55 menit dari Jayapura menuju Oksibil. Pesawat tersebut berangkat dari Jayapura pukul 14.22 WIT. Perkiraan mendarat di Oksibil pukul 15.15 WIT.

Humas Kantor SAR Jayapura, Papua, Yadi membenarkan pesawat Trigana Air hilang kontak. "Saya sudah hubungi ATT Oksibil dan bandara perintis di sana, tapi belum ada informasi keberadaan pesawat itu.

Oksibil adalah ibu kota Pegunungan Bintang Papua. Ini merupakan kota kecil yang sejuk dan dingin dan terletak di ketinggian sekitar 1.400 meter dari permukaaan laut.
(UWA/SK)

Kamis, 06 Agustus 2015

Keluarga Korban Melarang Dilaksanakan HUT RI Di Lapangan Karel Gobai Panai


Paniai, SUARA KAIDO -- Keluarga korban, PENEMBAKAN KILAT TERENCANA PANIAI oleh pasukan gabungan TNI/POLRI di Enarotali, 8 December 2014, pada 8 bulan lalu merasa KECEWA setelah mereka melihat PASKIBRA melakukan latihan pengibaran bendera Merah Putih untuk upacara HUT RI ke 70, 17 Augustus 2015 mendatang.

Keluarga korban dan Orang Asli Papua Barat di Paniai papua meminta Ketua DPRD, Bupati dan KAPOLRES Paniai untuk tidak akan melaksanakan upacara HUT RI ke 70 yang jatu pada tanggal 17 Augustus 2015 diatas lokasi 4 mayat siswa SMA Paniai yang telah ditembak oleh TNI/POLRI.

Lapangan upacara Karel Gobay di Enarotali dilarang keras untuk melaksanakan upacara bendera Merah Putih memperingati HUT RI karena kasus Paniai Berdarah tersebut masih belum dipertanggungjawabkan oleh president Republik Indonesia Joko Widodo-JK, KAPOLRI, PANGLIMA TNI, KAPOLDA, PANGDAM dan KAPOLRES Paniai hingga larangan ini dikeluarkan 30 Juli 2015.

LAPANGAN KAREL GOBAY SEKARANG TAMAN MAKAM KORBAN PENEMBAKAN TNI/POLRI, SEJAK 8 DESEMBER 2014.

Karena lapangan Sepak Bola Karel Gobay itu telah dijadikan lokasi pemakaman mayat korban penembakan TNI/POLRI yang dimulai dengan 4 siswa SMA Paniai yang ditembak MATI di tempat oleh pasukan gabungan TNI/POLRI.

Setelah pengumuman tentang larangan ini disebarkan di Paniai para peserta PASKIBRA dari suku-suku asli Paniai telah membubarkan diri sejak 29 Juli 2015.

REKOMENDASI :

Pertama,Peristiwa PENEMBAKAN KILAT TERENCANA PANIAI di Enarotali itu dinilai sudah memenuhi syarat untuk dinyatakan pelanggaran HAM berat dan terbentuk Tim Adhoc Kasus Paniai Berdarah tetapi president Jokowi masih belum memberikan dana kepada KOMNAS HAM RI menjalanlan tugas mereka, maka pihak DPRP diminta segera akan mengeluarkan REKOMENDASI kepada KOMNAS HAM RI untuk selanjutnya kasus Penembakan Kilat Tetencana Paniai akan diajukan di Den Haag, Belanda dan PBB bagian Urusan Pembunuhan Kilat Terencana percepat penyelesaian kasus tersebut.

Kedua, Kepada PIMPINAN NEGARA-NEGARA MSG DAN ULMWP diminta Kasus Penembakan Kilat Terenca Paniai ini harus dijadikan Topik Utama until dibicarakan baik ITU di tingkat pertemuan PIF maupun Sidang Umum PBB dalam bulan September 2015 mendatang.

Ketiga, Sekjend PBB, Mr. Ban Ki Moon diminta dengan hormat untuk melihat dan menerima perjuangan Orang Asli Papua dengan cara damai untuk kembalikan negera Papua Barat (WEST PAPUA) yang telah digagalkan oleh Belanda, Amerika dan PBB 1969 melalui PEPERA yang tidak Sah di Papua Barat melalui proses DEKOLONISASI.

Keempat, Berdasarkan perkembangan situasi Papua pada umumnya Dan khususnya Pegunungan Tengah Papua terutama di Paniai sejak 8 December 2014, maka PBB diminta segera akan kirimkan pasukan Perdamaian PBB pasca penyelesaian Kasus Paniai Berdarah, karena kedua belah pihak tidal mau mengalah antara keluarga korban (Papua) dan pihak TNI/POLRI (NKRI) Jakarta.

Masyarakat Paniai juga meminta bahwa pelaku penembak 4 (empat) orang siswa dan warga sipil harus diadili sesuai dengan Perbuatan yang dilakukannya.

Daud/SK

Senin, 03 Agustus 2015

Pelaksana Tugas (Plt) Biak Numfor Memukul Seorang Warga Sipil Tanpa Alasan Yang Jelas

Bupati Kabupaten Biak Numfor (Plt)

Biak, SUARA KAIDO -- Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Kabupaten Biak Numfor, Tomas Alfa Edison Ondi,yang diangkat menjadi Plt Biak pada hari kamis (29/1) di kantor DPRD Biak Numfor yang dihadiri oleh 23 Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kabupaten Biak Numfor. 


Pelaksana Tugas (Plt) Biak Numfor ini melakukan pemukulan terhadap warga sipil yang bernama Imenual Marcel Ronsumbre yang lagi melakukan pekerjaannya sebagai tukang ojek, tiba-tiba datang bapak bupati Tomas alfa edison.O dan bapak kasat Pol PP , menyuruh Imanuel Marcel Ronsumbre naik kedalam mobil secara paksa tanpa alasan yang jelas. setelah sampai di kediaman dia dipukul hingga babak belur. kejadian ini terjadi pada tanggal 1 Agustus 2015 jam 8 pagi.


kejadian pemukulan terhadap warga sipil ini seharusnya tidak perluh terjadi, hal ini seharusnya tidak boleh dilakukan oleh seorang kepala daerah, sebab itu sama saja menjatuhkan kredibilitasnya sebagai seorang pemimpin. jika terus di pertahankan hal semacam ini, bupati sama saja bukan kepala daerah tetapi seorang preman, Ujar Yosep Ronsumbre

Ini bukan saja masuk kredibilitas tetapi juga telah melanggar perbuatan melanggar hukum. perbuatan ini jelas perbuatan pidana, dan melanggar pasal 351 ayat (1) KHUP yang maksimal ancamannya 2 Tahun 8 bulan, dan jika korban mengalami kondisi yang para ancamannya 5 Tahun Penjara. apalagi ini dilakukan oleh seorang kepala daerah, seharus kepala daerah bersikap bijak terhadap warganya.

Marthen Yeimo/SK